Cilacap - Informasi bahwa pada hari Jumat, 21 Januari 2022, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah menerima hasil laboratorium WGS COVID-19 berupa varian Omicron sebanyak 1 orang.
Adapun kronologinya sebagai berikut, identitas bernama inisal ZS (51), jenis Kelamin laki-laki, Alamat Kota Pematang Siantar, Medan berdasar hasil PCR tanggal 5 Januari 2022 dab hasil WGS tanggal 21 Januari 2022.
Hal itu disampaikan Bupati Cilacap H. Tatto Suwarto Pamuji dalam press relesase di hadapan awak media bertempat di Ruang Gadri Rumah Dinas Bupati Cilacap, Jln. Jenderal Sudirman, No.32 Cilacap, terkait adanya kasus baru varian omicron di Kabupaten Cilacap, Senin (24/1/2022).
Turut mendampingi Bupati Cilacap, Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Afandi S.IP, Kapolres Cilacap AKBP. Eko Widiantoro, S.I.K., M dan Kepala Dinkes Kab. Cilacap dr. Pranesti Griana Dewi, M.Kes, M.Si.
Dijelaskan Bupati, bahwa riwayat tracing dari warga tersebut, pada tanggal 4 Januari 2022, ZS melakukan perjalanan dari stasiun Gambir Jakarta naik kereta api untuk menemui salah satu koleganya. Sesampainya di salah satu stasiun di Cilacap, ZS menaiki ojek konvensional ke tempat penginapan.
"Saat ditanya ZS tidak ingat lokasi menginapnya, nama penginapannya, tidak ada kuitansi pembayarannya. Pada pagi harinya tanggal 5 Januari 2022, ZS menjalani swab di RSPC, tujuan PCR untuk persyaratan terbang pulang ke Medan melalui Bandara Yogyakarta. Sebelum hasil keluar sudah perjalanan ke Yogyakarta dijemput saudara, dan hasil PCR positif, selanjutnya menjalani isolasi di Godean, Sleman (tempat Saudara). Untuk kondisinya baik dan tanpa gejala, " jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati menghimbau kepada seluruh warga di Kabupaten Cilacap agar jangan lengah tetap waspada dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Jaga jarak, hindari kerumunan, selalu memakai masker, selalu cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta bagi yang belum vaksin agar segera vaksin. Semoga wabah pandemi Covid19 segera berakhir, " harap Tatto.
Sementara itu, Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Afandi S.IP menegaskan bahwa telah terjadi adanya hal yang menonjol di Cilacap yaitu dengan adanya warga yang transit di wilayah Cilacap selama satu malam yang terkonfirmasi varian Omricon.
"Saat ini personil tersebut sudah isoman di Sleman, jadi seharusnya yang melaporkan konfirmasi ini adalah gugus tugas Sleman, akan tetapi personil tersebut sudah transit satu malam di Cilacap maka dalam hal ini harus mewaspadai, antisipasi harus lebih, walaupun secara hasil PCR pernyataan Bupati sudah keluar Negatif.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
" Puncak terkonfirmasi di Indonesia terjadi pada bulan Juli 2021, bagaimana di Kabupaten Cilacap dan seluruh Kabupaten lainya hampir dikatakan kewalahan , dan semua bermula terjadi di internal wilayah jadi bukan proses treament, treament itu adalah solusi terahir maka yang menjadi acuan utama adalah disiplin Prokes, " tegas Dandim.